
ika orang lain memandang kehebatannya, aku tidak
Aku memandang perjuangannya, rasa tertatih-tatih yang pernah ia rasakan saat pertama merangkak
Ia pernah terjatuh, dalam artian jiwanya yang terjatuh
Ia pernah memikirkan kata-kata orang lain
yang terasa memilukan bagi dirinya
Ia pernah merasakan
bagaimana orang mengiranya mudah mendapatkan apa yang ia inginkan
Semuanya dianggap instan oleh orang lain
Padahal yang orang lain tidak tahu, ia berjuang, berdoa,
dan merasakan sakitnya tamparan
Ia merasakan sakitnya penolakan, pengabaian
Rama Andikha Widi mengajarkan kepadaku
Bagaimana setiap orang harus mempertahankan
apa yang memang setiap orang bisa raih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar