sejak dulu

Lembaran kisah ini telah terkisah sejak dulu
sejak dulu saat itu aku mengertimu tapi tak ingin mencintaimu
sejak dulu saat aku juga mengertimu dan akhirnya aku pun mencintaimu
Rasa cinta yang jelas jelas aku tahu dari mana awalnya
hingga mengapa sekarang aku tanya bagaimana bisa aku mengakhirinya?
bukanya aku tersiksa
tapi jelas di depan mata kenyataan pahit yang harus aku terima
bahwa kita tak mungkin saling bersamma
seberapa besar cintaku padamu jua tak kan merubak kenyataan itu adanya
aku yang selalu menahan nya karena aku takut terlalu sakit untuk menderita
di saat cinta yang telah kita punya lenyap begitu saja
Hanya sebesar pengertian yang ada
Tapi juga tak mudah untuk aku percaya kebenarannya
bahwa kau jua mencintaiku dan ingin bersamaku untuk hidup yang akan kita jalani bersama
Ya...Tuhan apa benar cintai yang aku rasa tak benar adanya bila adanya jika sangat aku jaga karena aku menginginkannya
aku sungguh takut.....
mungkin diya tak mengerti dengan adanya cinta padanya
tapi kenapa aku masih saja merasa bahwa aku sangat mencintainya
padahal semua jelas adanya
bukan masalah perbedaan kasta yang sering orang 2 ukur dari harta
tapi setiap orang yang mengerti cinta kita pun akan tahu adanya
bahwa kita tak kan mungkin dapat bersama
Walaupun aku sampai sekarang tak tahu kau sungguh memang iya tau hanya permainan cinta
tapi sungguh ku ingin kau tahu, aku sangat ingin menjadi milikmu yang sesungguhnya
Tak peduli kau mencintai siapa
Tak peduli berapa banyak cinta yang kau punya,
Tapi memang itulah yang aku rasa
Rasa tak berdanyaku ingin melepasmu
karena aku takut kecewa yang kan membunuhku
hanya cerita hanya cerita
mungkin memang itulah takdir cinta ku padamu
Yang telah ditentukan oleh Allah....
untuk mengisi hari rasa cintamu
tuk mengenalmu,cintamu,dan hatimu
Walaupun kau tak pernah mencintaiku
Tapi mungkin cukup aku ingin dalam ingatanmupun tak apa
bahwa aku wanita yang mencintaimu
apa yang ada dalam rencanamu untukku
ku harap tak membuat nafas yang aku gunakan untuk mecintaimu
tak hilang dengan nalurimu
batinmu.....yang memang sebenarnya hanya mempermainkan ragaku dan rasaku saja
tangisku pun hanya akan membuatmu begitu tertawa
karena kau anggap akulah pengemis cintamu
tapi biarlah.......
aku merasa akulah wanita yang menjaga cintanya untukmu
tak seperti wanita yang kau puja puja tapi meninggalkanmu
dengan kenangan yang menyuruh kau untuk menjaganya
The End.

kata cintaku "kebau" pun salah di rasamu

apa yang tak salah di rasamu terhadap semua yang aku lakukan padamu?
kenapa aku selalu merasa bersalah dengan semuanya
padahal aku anggap semuanya kan baik baik saja
karena sampai saat ini pun aku masih berusaha tuk menjaga segalanya
kau bilang lelah dengan sikapku ini
tapi bagaimana denganku?
apa kau pernah berfikir bagaimana keadaanku yang selalu menangis tersedu sedu
setiap mendengar semua cerita tentangmu yang menduakan aku
bagaimana keadaanku yang selalu menahan sakit di dadaku
karena kau telah menghilang dariku tanpa kabar
lalu kini hanya satu ucap kata yang aku sebut dengan nafasku yang masih hanya untukmu
itu pun salah,karena telah menyinggungmu............
kenapa kau tak memikirkan arti dari kata itu yang aku sebut hanya untukmu
kenapa kau tak memikirkan bagaimana aku yang selalu menjaga cintamu dengan memanggilmu seperti itu karena kau selalu menghancurkan kepercayaanku dengan
kata katamu pada orang lain itu
serasa salah aku yang mencintamu dengan nafasku
hingga kataku yang terucap pun kau bilang menyakitimu
lalu bagaiman dengan hatiku yang sakit,karena jelas jelas tahu kau mengkhianatiku
kau bilang pembuktian?
ku rasa, rasamu pun tak kan berani menyebutnya hanya sekedar dengan nafasmu yang kau punya
hanya sekedar penyejuk hatiku
aku tahu bagaimana akan terjadi seurutan waktu yang kita hitung dalam hati ini
tapi karena waktu itulah tanpa aku sadari telah membuatku tersiksa karena inginku bersamamu
kesalahanku perkataanku rasaku yang kau bilang berlebihan itu
ternyata lebih penting tuk kau mengerti dari pada
kau mengerti bagaimana aku mempunya rasa cinta untumu
yang hanya aku punya dengan nafasku
ya sudahlah
itu juga kau bilang
Maaf.........
aku memang salah.....
Tak akan aku sebut lagi walau kau tak ingin mengerti sebuah arti