Assalamualaikum Wr. Wb

SELAMAT DATANG

ADNIN JAMILAH

I come just to be me, not to prove anything. Saya pernah jatuh, saya pernah berlari terlalu kencang, saya pernah merangkak, saya pernah terbangun lagi, saya pernah marah, saya pernah sedih, saya pernah menyesal, saya pernah merasa "buta", saya pernah merasa "tuli", namun saya yakin bahwa DIA tidak akan pernah meninggalkan saya







Minggu, 27 Februari 2011

Kepercayaan Diri (menurutku ....!!!)





Kepercayaan diri itu bukan masalah pintar ngomong. Bukan berarti orang yang percaya diri itu sehari-hari demen ngomong, demen bergaul, demen jalan-jalan, seneng ngasih pendapat ini itu. Tapi kalau menurut aku, kepercayaan diri itu lebih pada kenyamanan terhadap diri sendiri. Jadi gini, orang yang percaya diri itu akan yakin dan mantap dalam setiap langkahnya, walaupun dia melangkahnya sedikit-dikit, dan terlihat seperti siput di mata orang lain.
Bukan berarti orang yang pendiam itu nggak percaya diri loh, saya itu termasuk kategori orang yang pendiam, tapi saya memiliki kepercayaan diri yang sangat besar. Saya yakin pada diri sendiri, saya menghormati diri saya sendiri, dan saya menghormati pemikiran orang lain.
Dan bukan berarti orang yang cerewet itu juga semuanya percaya diri loh. Ada juga yang justru penakut, mungkin dia berani kalo bareng rekannya, tapi kalau dia disuruh menghadapi suatu permasalahan sendirian, dia langsung ciut. Langsung panik, langsung kalang kabut, dan nggak ngerti apa yang mesti dilakukan.
Beda sama orang yang memang dari kecilnya sudah belajar menghadapi berbagai permasalahan sendirian. Pasti dia akan terlihat tenang dan nggak grasak-grusuk. Bukan berarti orang yang tenang gak pernah pesimis, tapi dalam kepesimisannya dia juga akan tenang, memang sedih, tapi dia akan yakin bahwa badai pasti berlalu. Wong kita kan semua nakhoda pemula di dunia ini. Gak ada nakhoda yang benar-benar hebat, yang super hebat ya hanya Tuhan.
Kepercayaan diri bukan berarti ditunjukkan dengan berani menampilkan sikap galak, dan kasar. Wah kalau itu sih bukan percaya diri namanya, menurut aku, orang yang kasar itu justru rendah diri. Jadi dia nggak bisa mengendalikan emosinya. Tapi ya itu hanya pendapat aku. Kalau seseorang itu percaya diri justru tutur katanya akan sopan dan santun, dan juga bersahaja.
Kepercayaan diri juga bukan berarti diukur dengan speak-up. Wah hati-hati loh, kebebasan berpendapat bukan berarti kita bebas ngomong apa aja. Yakin deh, mungkin kita akan terkesan sama sosok yang tampan atau cantik. Tapi begitu tahu bahasanya tidak diatur, dan bicaranya seenaknya, pasti langsung ilfeel ya. Iya toh, soalnya mulut aja ntar dikunci pas di akhirat. Citra penampilan sekeren apapun bisa luntur, kalau ternyata orangnya biasa menggunakan bahasa yang kurang baik.
Kepercayaan diri juga bukan berarti diukur dengan keterbukaan. Orang yang rame belum tentu berarti terbuka. Orang yang kalem, diem, bukan berarti juga tertutup. Kadang-kadang memang ada orang yang menutup rapat-rapat sekelumit hal tentang dirinya, dan kita seyogianya menghargai hal tersebut. Karena kita gak bisa menyamaratakan hal tersebut.
Tapi bahasa itu mencerminkan sosok orang itu sendiri loh, dan juga mencerminkan kepercayaan dirinya, dan kerendahan hatinya.
Bukan berarti orang yang percaya diri itu wajib menunjukkan bahasa yang penuh istilah-istilah keren, tapi coba deh rasakan bedanya kepribadian antara dua orang berikut :
A : “Ya udah gue minta maaf. Gue minta maaf. Ya elahhh lebay banget deh…Gitu aja marah sih, udah kayak anjing gonggong.”
B : “Gue minta maaf ya, bener-bener minta maaf. Tolong diingatkan ya kalau gue bertindak kasar lagi. Gue takut kalau nantinya gue bertindak sewenang-wenang.”
Ini bukan masalah fake or real, toh dengan adanya diri yang baik, lingkungan pun akan menjadi baik.
Coba lihat deh lingkungan Anda, kalau lingkungan Anda penuh tutur kata yang baik, berarti Anda juga baik. Tapi kalau temen-temen di lingkungan Anda juga bahasanya kurang sopan, ya berarti Anda sama juga. Gak akan pernah berubah, kalo Anda gak mau berubah.
Nah, selanjutnya terserah Anda. Kalau saya percaya banget, bahasa yang dituturkan seseorang menunjukkan hati orang itu. Kalau mata dapat berbohong, tapi kalau bahasa tidak. Akan ada tekanan yang berbeda saat seseorang berbicara dengan tulus, atau berbicara dengan kepura-puraan, karena kepercayaan dirinya juga terlihat melalui bahasa.
Oya kepercayaan diri juga bukan berarti ditunjukkan dengan aktifnya seseorang di organisasi, karena kalau gitu, gimana dong dengan orang yang bekerja di belakang panggung? Mereka percaya diri juga loh, iya toh bukan berarti yang ada di depan kamera itu percaya diri semuanya?
Have a good day. Love you all.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar