Maafkanlah

Jika malam menyisakan gelap, maka maafkanlah...
karena itu bukanlah salah malam, bukan pula salah siang yang menyisakan terik
Jika pagi menyisakan kegelisahan, maka maafkanlah...
karena itu bukanlah salah pagi, bukan pula malam yang menyisakan abu-abu
Jika kenangan menyisakan luka fisik dan batin, maka maafkanlah...
karena itu bukanlah salah kenangan, bukan pula salahmu yang masih terbius masa lalu
Jika hening menghaturkan tangisan tanpa henti, maka maafkanlah...
karena hening bukanlah penyebab tangismu, bukan pula karena dirimu yang masih terpekur

Ketika aku tak bisa menghapus ingatan tentang dirimu yang berjalan menuju gurun
maka maafkanlah jalan hidupku, maafkanlah pemikiranku
Ketika aku tak bisa berkata halus kepadamu, ketika lisan selalu mengungkit kesalahan
maka maafkanlah, biarkan karma terhapus dari hidup seseorang yang tak kau kenal
Ketika engkau bilang, berlalulah, namun aku masih menguntitmu
maka maafkanlah, karena kaki ini yang mengajakku berjalan

Jika kemarau menyisakan rasa terbakar di kulitmu, maka maafkanlah...
karena kemarau tidak tahu daya tahan tubuhmu, maka ikhlaskanlah
Jika hujan menyisakan rasa nyeri di kepalamu, maka maafkanlah...
karena hujan hanya ingin menghiburmu, mengusap ubun-ubun kepalamu...

Ketika mereka meninggalkanmu, setelah mengambil keuntungan darimu
maka maafkanlah, karena mereka hanya butuh waktu untuk merenungi tabiatnya
Ketika masa depan masih terasa buram bagimu, maka maafkanlah...
karena kita datang sendirian dari masa lalu, pergi sendirian ke alam kekal nanti
maka maafkanlah,
selama kamu masih dapat melihat musim semi bermekaran di sekelilingmu

Dan sekarang engkau akan segera menunaikan ibadah suci ke tanah suci
maka maafkanlah aku, yang masih terus berdoa untukmu
berdoa untuk hal yang tidak perlu kau ketahui
maka maafkanlah aku, maka ikhlaskanlah kelakuanku

Selama badai belum menghentak kaki kita, maka ikhlaskanlah
pun jika badai menggunung di kehidupan kita, maka maafkanlah
karena memaafkankan itu tidak sulit, maka ikhlaskanlah tiap jalan bercabang
maafkanlah pemikiranku yang bercabang ini
maka maafkanlah aku yang berdiri di sudut ini
berusaha mengungkap satu sisi rasa syukur dalam naungan keikhlasan